Plesiran Tempoe Doeloe

Posted by asti 9.3.14
Sabtu sore ini saya habiskan dengan agenda yang tidak biasa. Bersama komunitas sahabat museum naik ojeg sepeda keliling kota tua siapa sangka ternyata sangat menyenangkan. Sepedanya tentunya unik, sepeda kebo ala jaman dulu yang ternyata masih terawat baik, ples bapak ojeg yang juga jadul karena rata-rata juga sudah sepuh. Duh semoga saya nggak terlalu berat ya untuk dibonceng. 


Meski harus sedikit terlambat menuju museum bank mandiri di kota karena jalan hayam wuruk yang macet banget, alhamdulillah bisa mengejar ketertinggalan dari rombongan. Excited sekali setelah sekian lama nggak pernah lagi join di Plesiran Tempoe Doeloe dan karena trip kali ini ditemani 2 gadis manis nuna dan neiva. Eits mama-nya juga manis kok, thanks karina...  

Rute museum bank mandiri, museum bahari, pelabuhan sunda kelapa dan spot-spot "unik" tentunya tidak akan pernah terfikir untuk kesana kalau tidak ada acara semacam ini. Spot-spot unik yang saya maksud disini memang unik, karena kita tiba-tiba diajak berhenti di pelataran ruko dan baru ter "oo... woooooow.." setelah mendengar penjelasan dari pakar sejarah yang bercerita bahwa sejatinya saat ini kita sedang berdiri ditengah halaman benteng atau kastil yang megah dimasa lampau. Kita diajak membayangkan bahwa deretan bangunan ruko sekarang adalah ruangan-ruangan kastil belanda yang megah, berikut meneer belanda yang sibuk lalu lalang disekitar tempat kita berdiri. Kita ditunjukkan juga foto gerbang kastil yang dinamai gerbang amsterdam, yang bentuknya mirip arc de triomphe di paris. Atau tidak jauh dari tempat kita berdiri kita ditunjukkan tempat ditemukannya padrao, perjanjian antara kerajaan sunda dan portugis pada abad ke 15 yang ditulis di atas batu besar. Konon batu itu ditemukan kembali pada awal abad 19 ketika akan dilakukan pembangunan rumah. Sungguh kereeeen ya.. 

Sore itu saya, dan rasanya 20an orang peserta lainnya, pulang dengan hati yang penuh, campur aduk, kagum akan kehebatan, keheroikan, dan keindahan arsitektur jakarta di masa lampau sekaligus sedih bagaimana bisa banyak sekali bangunan megah pada jaman itu sudah tak terlihat jejak-jejaknya. Alangkah bahagianya andaikata bangunan-bangunan itu masih bisa terawat baik lintas zaman, sehingga cerita tidak hanya sekedar cerita, karena kita pun hidup di dalamnya.   

Asap knalpot dari padatnya lalu lintas kota tua tampaknya bukan menjadi isu sore itu, terhapus oleh suguhan menarik cerita dan pemandangan sisi lain kota jakarta. Rasanya tak sabar untuk bisa ikut trip berikutnya, yang konon bocorannya akan mengupas sejarah kota jakarta dari pemakanan belanda Menteng Pulo.

Bye mall.. rasanya saya akan berpaling sedikit darimu.  

SAHABAT MUSEUM
Facebook: Ade Purnama
Twitter: @sahabatmuseum
http://www.sahabatmuseum.org


2 Responses to Plesiran Tempoe Doeloe

  1. si ona Says:
  2. saya pernah ikutan ini,, ketika muda doeloe.. !! kewl!

     
  3. asti Says:
  4. nanti JJ kalo udah gedean dikit bisa diajak juga kok na

     

Post a Comment

Tick.. Tack..

Daisypath Anniversary tickers Lilypie Kids Birthday tickers

Blap Blip Blup

Popular Posts