Our Wedding-Akad (2)

Posted by asti 8.6.09
Setelah tidur beberapa jam (bahkan ternyata MI nggak bisa tidur semalaman hihihi nervous nih ye...), tepat pukul 04.00 berhasil juga bangun. Keluar kamar mama papa sudah mulai tercium wanginya bunga dekorasi dan sejuknya pendingin ruangan. Nggak sabar ngelihat hasil dekorasi di carport, halaman dan jalanan depan rumah. Senaaaang semua kursi, gubug-gubug catering, tenda, LCD screen dan rangkaian bunga sudah terpasang rapih. Hasil kerusuhan kemarin sama sekali tak tampak. Exciteeeeed…
Tepat pukul 04.30 Ibu Nunik Silalahi, sang perias, beserta kru-krunya datang dengan membawa bertas-tas peralatan makeup. Hum..mulailah kerja keras mereka menjadikan gw lebih cantik dan berbeda dimulai (heuheu gw yakin pasti nggak mudah nyehehehe). Dikamar yang berbeda beberapa kru beliau juga memulai merias mama, adek, sepupu-sepupu dan tante. Seperti nasehat Anggi, untuk menikmati setiap detik proses menjadi pengantin rasanya ringan, tanpa beban dan happy sekali. Senangnya lagi, Mbak Yanti (sang photographer) sudah mulai jeprat jepret (kapan lagi ya menyalurkan hasrat narsis). Sebenarnya tidak mudah menahan diri untuk tidak mengawasi kesibukan persiapan yang terjadi di luar kamar pengantin, tapi yah sudahlah mengikhlaskan dan mempercayakan kepada ahlinya sepertinya jadi satu-satunya pilihan yang paling tepat.

Setelah menyelesaikan proses rias dan berganti kebaya (kurang lebih 4 jam boooook proses makeupnya) baru ngerasain apa yang dibilang deg-degannya calon pengantin..asli deg degan. Part meminta izin ke orang tua ternyata haru juga, gw yang terbilang jarang meneteskan air mata rasanya sedih sekali ketika harus meminta maaf dan mohon izin menikah ke mama papa, inget gw belum kasih apa-apa ke beliau berdua.
Tak lama kemudian sayup-sayup terdengar rombongan MI sudah datang dan dimulainya acara Pasrah Tinampi. Pasrah Tinampi ini merupakan acara sederhana yang dimaksudkan untuk menyampaikan maksud kedatangan MI dan keluarganya, serta menyerahkan MI untuk menikahi gw. Perwakilan keluarga gw menerima penyerahan tersebut dan mama secara simbolis melambangkan penerimaan itu dengan mengalungkan untaian melati sebagai ungkapan selamat datang. Tak putus diingatkan oleh Bu Nunik untuk selalu berdoa dalam hati biar semua berjalan dengan lancar. Nggak sabar pengen ngeliat rekaman jalannya prosesi.

Pintu kamar pengantin pun dibuka, om dan tante jemput gw untuk dihadapkan ke meja akad, bismillah mantab melangkah keluar kamar dan melepaskan status sebagai lajang metropolitan. Ya ampun MI keliatan beda bangeeet pakai beskap putih bersih gitu, kalau nggak ingat pakai kebaya dah gw peluk kali saking rindunya.

Alhamdulillah mulai dari acara pembukaan oleh Pak Joni, sang MC, pembacaan ayat suci alquran yaitu Surat Ar-Rum dan Surat Al-Furqon, khotbah nikah oleh Pak Yahya, sang Kepala KUA, pembacaan akad oleh papa dan MI serta doa penutup berjalan dengan lancar. Saat Om Hadi (saksi dari pihak gw) dan Om Iyan (saksi dari pihak MI) menyatakan “SAH” berasa legaaaaa dan happy banget rasanya, hilang semua rasa nervous dan deg-degan.

Khotbah yang indah dari Pak Yahya, menasehatkan untuk selalu bisa menahan ego sebagai suami-istri, memiliki target dan rencana untuk selalu hidup dijalan Allah dan selalu lebih baik, bisa menjalankan rukum islam secara istiqomah dan segera menunaikan ibadah haji. Diucapkan juga harapan untuk segera memiliki momongan, segera matang dan mandiri secara financial. Amiiiin…

Mr and Mrs Irwanto

mas kawin

Rangkaian acara ditutup dengan pemberian ucapan selamat dan tasyakuran kecil-kecilan ditemani hidangan gubugan antara lain batagor, bakso campur, nasi liwet dan green sour ice andalan Sonokembang Catering. Yummeeee
Huwaaaa…udah jadi Mrs. Irwanto…
terbuka ladang mencari pahala sebagai seorang istri...bismillah...
Terima kasih untuk Vena, Nonon my best friend hadir disaat bersejarahku.
You're the best girls...
Selanjutnya ketika resepsi

0 Responses to Our Wedding-Akad (2)

Post a Comment

Tick.. Tack..

Daisypath Anniversary tickers Lilypie Kids Birthday tickers

Blap Blip Blup

Popular Posts