FAQ - Program Hamil

Posted by asti 9.10.14
Alhamdulillah banyak ketemu temen-temen baru setelah share cerita-cerita IUI- inseminasi buatan atau IVF – bayi tabung disini. Mudah-mudahan niat awal gw untuk berbagi pengalaman dan kasih support buat temen-temen yang lagi ikhtiar ngetuk pintu alloh supaya dikasih kepercayaan menerima titipan keturunan bener-bener bisa berguna.
Dari beberapa obrolan, gw coba kumpulin beberapa frequently asked questions dan gw tulis disini. Jawaban-jawaban yang gw tulis murni berdasarkan pengalaman gw dan keterbatasan pengetahuan gw. Tapi please, bear in mind, gw bukan ahlinya, jadi  apa yang gw alami belum tentu dialami teman-teman, atau bisa jadi apa yang dialamin teman-teman, gw ga ngalamin.
Mohon maaf dulu *sungkemsatusatu kalo ternyata ada pilihan bahasa gw yang terkesan menggurui, insya alloh ga ada niat sedikitpun dari gw.
faq_small
Kapan sih mulai periksa ke dokter kandungan? Menurut bacaan, kalau suami-istri berhubungan seksual secara rutin selama 1 tahun tanpa kontrasepsi dan belum berhasil hamil, udah waktunya tuh coba periksa ke dokter. Bisa aja dipakai ukuran itu, tapi menurut gw ya sesiapnya kita dan pasangan secara mental dan finansial. Iya harus berdua siap, karena kalau sudah mau program ada serangkaian tes dan pertemuan dengan dokter spesialis yang mesti kita jalani. Ga enak juga kalo kita udah ngerasa siap, tapi tiap kali diruang tunggu dokter suami manyun gegara mesti nunggu dokter lama. Terlebih lagi ada tahap-tahap yang rasanya akan sangat membantu kalo kita dapat support penuh dari suami.
Kalau misal kurang dari setahun terus udah ke dokter, sah sah aja kok buat memeriksakan lebih dini. Ada cerita karena belum setahun dokternya cuman minta perbaiki gaya hidup, coba terus secara alami atau bahkan minta balik lagi setelah setahun hihihihi. Ga usah sedih dan dimasukin hati, tinggal ganti dokter :)
Tes apa aja sih yang mesti dijalani? Yang pasti kita akan di cek via USG untuk lihat kondisi rahim dan telur. Ada dokter yang cukup USG perut, tapi kalo pengalaman gw USG nya transvaginal. Sakit? ehm kalo rileks nggak sakit, sedikit nggak nyaman aja. USG ini biasanya dilakukan di hari 2-4 haid. Selain itu juga akan dicek tes darah. Untuk suami biasanya diminta untuk cek sperma. Terus ada juga screening darah, lumayan kumplit juga. Terus ada juga tes HSG. Yang ini gw pernah posting tersendiri rasanya.
Apa sih beda IUI/Inseminasi Buatan sama IVF/Bayi Tabung? Mudahnya kalau inseminasi, sperma suami yang sudah dicuci dan dipilih yang bagus dimasukkan ke kateter terus lewat kateter itu sperma ditaruh di posisi yang lebih dekat ke telur. Harapannya spermanya lebih dekat berenangnya jadi pembuahan terjadi di dalam kandungan. Kalau bayi tabung, sperma dan telur sama-sama diambil untuk dilakukan pembuahan diluar tubuh (mungkin itu sebabnya ya disebut bayi tabung :) ). Beberapa video yang mungkin bisa bantu untuk dapat gambaran :
Haruskah IUI dulu baru IVF? Nah yang ini menurut gw sangat tergantung pada pertimbangan pribadi masing-masing dan pertimbangan secara medis. Better didiskusikan langsung sama dokter. Kasus gw, dokter nyaranin gw untuk melalui IUI dulu, dan menurut beliau wajar kok kalau proses IUI diulang sampe 4-5 kali cycle. Kadang ada dokter yang pertimbangannya mau suggest yang teringan dulu baru secara gradual ke tahapan yang lebih “sophisticated”. Tapi ada juga kok pasangan yang memutuskan langsung coba IVF, karena pertimbangan finansial misalnya, instead of berkali kali coba IUI dananya langsung dikumpul buat IVF.
Kalau pertimbangan gw pribadi, selain disarankan dokter, kebetulan kalau langsung IVF belum mampu secara finansial juga waktu itu, jadi ikhtiarnya lewat IUI dulu yang memang sebagian prosesnya bisa di klaim ke kantor :) sambil nunggu biaya IVF terkumpul. 
Apa yang harus dipertimbangkan untuk memutuskan IUI/IVF? Tentunya pilih obgyn yang nyaman buat kita. Kategori nyaman ini bisa beragam, bisa jadi kita lebih nyaman sama dokter yang strict dan agak galak atau lebih suka sama yang model santai. atau kita lebih nyaman sama dokter beken nan terkenal yang pasiennya bak jamaah shalat ied.Kalau buat gw yang nggak kalah penting adalah kemudahan untuk bikin janji sama dokter dan tempat praktek dokternya. Sebelum ini gw pernah ke dokter yang pasiennya buaaaanyak, alhasil mau daftar aja rada stress gegara pas tepat hari kedua sampe kelima mens gw ga bs ketemu dokter karena udah full, putus asa deh. Gw juga lebih suka tempat praktek dokter yang sistemnya pendaftaran jadi gw bs atur jam brp mau dateng dan waktu tunggu gw bisa lebih sedikit. nyaman juga kan buat suami. Lokasi juga perlu dijadikan pertimbangan sebagai antisipasi ketika kita harus bolak balik hampir setiap hari untuk pantau perkembangan telur dan ketebalan dinding rahim.Above all jangan lupa tanya pendapat suami apa dia nyaman atau nggak. Kalau bisa sih bisa kompromi berdua sama suami jadi ga ada drama ditengah tengah program.
Ada juga yang memasukkan pertimbangan sukses rate dari dokter atau rumah sakit, untuk gw kebetulan nggak termasuk yang ngeliat indikator itu, tapi kebetulan sukses rate di Bunda cukup baik. 
Penting juga untuk cari informasi sebanyak-banyaknya tentang protocol IUI/IVF supaya kita dapat gambaran apa yang akan kita lalui. Tapi kalau informasi yg kita dapat malah bikin kita ciut nyali lebih baik pasang filter hanya bener bener info yang kita butuhin aja yang kita baca. Salah satu cara adalah tanya tanya hanya sama dokter misalnya jadi kita ga akan dapat info yang rasanya makin bikin kita bingung. Proses IUI/IVF ternyata nggak menakutkan seperti yang dibayangkan kok, yang penting itu suasana hati dan mental buat hadapi kemungkinan terbaik dari alloh. Semangatttt…
Persiapan biaya juga nggak kalah pentingnya, karena untuk IUI sendiri kita akan lebih sering ketemu dokter untuk USG, selain itu dosis obat beda beda setiap orang tergantung respon tubuh masing-masing. Untuk biaya tindakan sendiri biasanya sudah fixed. Untuk IVF sendiri biasanya biayanya paketan, sudah ditentukan biaya short protocol atau long protocol, yang komponennya sudah termasuk paket obat dan tindakan. Untuk biaya ini nggak fix juga masih ada variable tambahan obat dalam hal diperlukan dan belum termasuk kontrol ke dokter untuk USG. Untuk di Bunda, kalau ternyata ada kelebihan obat bisa juga obat dikembalikan untuk dapat pengurangan biaya. Ohya mengikuti tren sale yang ada di mall mall terdekat dikota anda hehehe untuk Bunda juga suka ada paket bayi tabung dengan harga lebih terjangkau, harga paket jadi lebih murah dari harga normal, lumayan banget.
Berapa lama proses IUI/IVF? Haruskah cuti untuk perempuan yang bekerja? untuk IUI sekitar 2 mingguan mulai dari suntik-suntik sampai tindakan, sedangkan IVF sekitar 3 mingguan. Kalau cuti sih terserah masing-masing ya, pak dokter gw malah bilang aktifitas seperti biasa aja, tapi gw pilih untuk cuti sebentar. Untuk IUI, gw 2 kali cuti seminggu setelah tindakan, dan 1 kali ga cuti sama sekali. Yang terakhir ini malah berangkat tindakan dari ruang meeting, kelar tindakan balik langsung ke ruang meeting :) . Sedangkan ketika IVF gw cuti seminggu setelah embryo transfer, begitu juga ketika IVF kedua. 
Sakit nggak? untuk USG Transvaginal ga sakit sih selama kita relaks, ga nyaman dikiiiiit aja. Untuk tindakan insem sendiri juga dikit ga nyaman, pas masuk cocor bebek aja. Kalau kateter sih ga sakit. Tips ketika cocor bebek masuk adalah, coba atur tarik dan hembus nafas pelan, fokus ke nafas sambil doa. Kalo perlu pandang2an mesra sama suami, bisa ngalihin perhatian. Untuk IVF, ketika OPU kita dibius, jadi pasang infus, percaya aja suster2 di RS jagoan insya alloh nyaman. Pas tindakan sendiri ga berasa, kelarnya aja rada nyeri sedikit, kadang ada flek tapi itu wajar karena kan ada luka bekas jarum. Kalau ga tahan sakit, bisa makan pereda nyeri kok. Embrio transfer kurang lebih prosesnya sama kayak IUI, pas cocor bebek aja sedikit ga nyaman tapi bisa diakali kok.  
Bisakah program IUI/IVF kalau suami istri jauh? Bisa banget ternyata, sekarang ada tekhnologi frozen sperm. Yang ini bisa ditanya sama dokter langsung ya karena gw blom pernah ngelakuin.  
Berapa tingkat keberhasilan IVF? Menurut info di seminar bayi tabung yang gw pernah ikutin, makin kesini tingkat keberhasilan bayi tabung makin tinggi. Di Bunda sendiri sekarang ada di angka 40%. Ada informasi secara sciencetingkat keberhasilan akan makin berkurang seiring dengan bertambahnya umur. Tapi gw yakin mau kecil mau besar angka, ada yang maha mengatur apa yang hak buat kita. Jadi tetep have a faith ya… 
Apa yang dilakukan selama masa tunggu? Banyak doa, ketawa ketiwi, sante-sante hihihihi. Kalau dokter gw bilang sih lakuin kegiatan seperti biasa aja biar hepi dan ga kepikiran. Nah dari jawaban itu kan secara medis ga ngaruh2 banget ya, tinggal kita yang pinter-pinter nilai kondisi diri sendiri.
Haruskah bedrest? Hm.. ada beberapa teman-teman di dunia maya yang bedrest berhasil, ada juga yang bedrest dan ga berhasil. Ada juga yang sante malah berhasil. Yang mana yang nyaman aja kali ya, paling jangan capek-capek biar kita hepi. 
Adakah pantangan makanan atau makanan yang dianjurkan? Makan yang enak-enak hihihihi kata dokter sih begitu, tapi diselebaran yang dikasih rumah sakit, kurangi teh dan kopi selama program. Udah itu aja sih. Oiya kalau habis embryo transfer sih disaranin dokter untuk minum susu tinggi protein sama makan putih telur yang banyak untuk mengurangi resiko hyperstimulasi.
Adakah resiko atau efek samping dari program IUI/IVF? Karena keduanya ada stimulasi hormon, pada beberapa orang ada yang dapet efek tambah berat badan karena jadi doyan makan, atau fluktuasi emosi. Just embrace ya neng… untuk IVF sendiri ada resiko OHSS sih. Tapi tenang, nggak semua orang ngalamin kok, dan bisa dilakukan tindakan preventif. Bisa di browsing sendiri ya apa itu OHSS tapi jangan jadi ciut nyali ya.. better tanya langsung ke dokter. 
Berapakah biaya untuk IUI/IVF? Again tergantung sama dosis obat yang kita perlukan, tiap orang beda-beda reaksi tubuhnya atas rangsangan suntikan hormon. Tapi untuk IUI kisarannya sekitar 6-8 juta sedangkan IVF sekitar 70an. Untuk di Bunda mengikuti tren sale yang ada di mall mall terdekat dikota anda hihihihi ada paket promo bayi tabung dengan harga lebih terjangkau, harga paket obat jadi lebih murah dari harga normal, bisa jadi sekitar total 45-55juta lumayan banget kan. Sisa budgetnya bisa dipakai untuk transfer embryo kalau ternyata percobaan pertama gagal (aaaaah mesti yakin berhasil laaaaah… sisanya buat tabungan sekolah baby aja).   
Apakah yang harus dilakukan kalau gagal? Semangaaaat jangan menyeraaaaah… kita nggak ngalamin sendirian kok *gruphugs tetep semangat ikhtiar, insya alloh naik kelas dan alloh kasih kesempatan buat kita. 
Mudah-mudahan bermanfaat ya.. Kalau ada pertanyaan boleh aja leave comment, insya alloh dijawab kalau bisa 

0 Responses to FAQ - Program Hamil

Post a Comment

Tick.. Tack..

Daisypath Anniversary tickers Lilypie Kids Birthday tickers

Blap Blip Blup

Popular Posts