Rubella

Posted by asti 3.12.12
Menindaklanjuti tulisan gw yang ini, sekaligus rencana mempersiapkan IUI cycle 2, visit terakhir gw ke Obgyn juga mengeksplore tentang perlu atau tidak nya dilakukan vaksinasi untuk mencegah virus Rubella. Alhamdulillah dapat beberapa kata kunci dari Obgyn gw, jadi gw bisa coba browsing-browsing sebagai bekal memutuskan perlu atau tidaknya gw vaksin.

Kenapa hal ini jadi concern?
Ketika Pesat 13, ada 1 topik terkait vaksin yang lumayan menarik perhatian gw dan MI. Gimana nggak, pemaparan waktu itu disertai dengan foto-foto akibat dari virus ini ke bayi, bikin merinding disko. Salah satunya yang paling serem, kalau terjangkit virus ini pada saat kehamilan 4 bulan dapat mengakibatkan infeksi pada janin yang disebut Sindrom Rubella Kongenital. Akibatnya cukup mengerikan, bayi mengalami katarak pada lensa mata, gangguan pendengaran atau tuli, gangguan jantung, dan kerusakan otak. Di samping itu, bayi juga berisiko lebih besar untuk terkena diabetes melitus, gangguan tiroid, gangguan pencernaan dan gangguan syaraf (pan-encephalitis). SERAAAAMMMM...

Bagaimana Sebarannya?
Karena ini virus, sebarannya sendiri sangat mudah melalui manusia ke manusia dan dapat menyebar bisa melalui udara ketika mereka yang sedang terinfeksi sedang bersin atau batuk. Sedangkan pada wanita hamil, penyebaran virus ini bisa sampai pada janin melalui pembuluh darah.

Beberapa gejala jangkitan virus ini :


  1. ruam dan demam ringan. 
  2. apabila dijangkit oleh wanita yang sedang hamil maka bisa terjadi keguguran atau bayinya menderita kelainan bawaan berat. 
  3. radang selaput mata (conjunctivitis), pilek yang berat (coryza) dan juga radang sendi (arthritis). Radang sendi ini lebih sering terjadi pada wanita. 

Namun demikian, perlu diperhatikan pada umumnya tidak akan timbul gejala klinis. Sehingga meski wanita hamil tidak merasakan gejala apa-apa, tetap dapat berakibat fatal pada janin. Jika ibu hamil terinfeksi saat usia kehamilannya < 12 minggu maka risiko janin tertular 80-90 persen. Jika infeksi dialami ibu saat usia kehamilan 15-30 minggu, maka risiko janin terinfeksi turun yaitu 10-20 persen. Namun, risiko janin tertular meningkat hingga 100 persen jika ibu terinfeksi saat usia kehamilan > 36 minggu. 

Bagaimana mencegahnya?
Vaksinasi sejak kecil atau sebelum hamil. Untuk anak-anak harus mendapat 2 kali vaksin MMR :

  1. dosis 1: 12-15 bulan 
  2. dosis 2: 4-6 tahun
Ini idealnya tapi kalaupun lewat juga bisa tetap dilakukan kok, asal antar dosis vaksin diberi jarak kurang lebih 28 hari. Sedangkan untuk dewasa, ada baiknya mendapat paling tidak 1 kali suntikan vaksin. 


Nah, karena nyokap gw juga udah lupa dan males nyari-nyari lagi daftar vaksin dan imunisasi gw dulu apa aja, agak susah untuk mentrasir pernah atau tidaknya gw di vaksin. Jadi gw lakukanlah test darah untuk mengetahui kekebalan tubuh terhadap virus ini. Dari yang gw baca hasil test darah itu akan menggambarkan sebagai berikut :

  • Jika anti-Rubella IgG saja yang positif, berarti Anda pernah terinfeksi atau sudah divaksinasi terhadap Rubella. Anda tidak mungkin terkena Rubella lagi, dan janin 100% aman.
  • Jika anti-Rubella IgM saja yang positif atau anti-Rubella IgM dan anti-Rubella IgG positif, berarti anda baru terinfeksi Rubella atau baru divaksinasi terhadap Rubella. Dokter akan menyarankan Anda untuk menunda kehamilan sampai IgM menjadi negatif, yaitu selama 3-6 bulan.
  • Jika anti-Rubella IgG dan anti-Rubella IgM negatif berarti anda tidak mempunyai kekebalan terhadap Rubella. Bila anda belum hamil, dokter akan memberikan vaksin Rubella dan menunda kehamilan selama 3-6 bulan. Bila anda tidak bisa mendapat vaksin, tidak mau menunda kehamilan atau sudah hamil, yang dapat dikerjakan adalah mencegah anda terkena Rubella
Problemnya buat gw adalah, menurut Obgyn gw setelah mendapat vaksinasi ini sebaiknya tidak hamil untuk 3 bulan kedepan. Ini jadi dilema buat gw, karena ya.. disatu sisi udah diusahakan sedari lama kok malah ini mencegah buat hamil, disisi lain ya.. vaksin ini penting juga ya.

Adakah alternatif lainnya seandainya tidak vaksin?
Yang pertama dan satu-satunya ya sebisa mungkin menghindari paparan terhadap virus itu, dengan cara menghindari kontak dengan orang terjangkit atau pergi ke negara-negara yang sedang terkena wabah ini. Huwaaaa hampir mustahil ya, masa iya gw dirumah aja ga ke tempat2 umum, selain itu juga gejalanya aja kadang ga keliatan secara klinis. Selain itu kalau sudah hamil dan terjangkit virus ini, tidak bisa dilakukan vaksinasi.

Hm.. kalau dilihat dari akibat-akibat dari virus ini yang menyeramkan sebenernya harusnya lebih cenderung vaksinasi dulu dan mencegah untuk hamil selama 3 bulan ya. Duh semoga hasil test darah gw menunjukkan kalau gw udah punya kekebalan tubuh ya jadi nggak perlu divaksin dan bisa move on ke proses IUI.

Sore nanti terjadwal waktunya lapor lagi ke Obgyn, dan hasil test darah keluar. Wish me luck friends...

Update: hasil blood test IgG positif yaaay alhamdulillah ga perlu vaksin :)

1 Response to Rubella

  1. Nina Says:
  2. Good luck, cingkiiiyhh.. Semoga semua usahamu segera membuahkan hasil.. amiinn..

     

Post a Comment

Tick.. Tack..

Daisypath Anniversary tickers Lilypie Kids Birthday tickers

Blap Blip Blup

Popular Posts