
Masih mengikuti atau sekedar pernah mendengar kasus Prita Mulyasari vs RS Omni International? Kisah seorang ibu rumah tangga yang menuliskan curhatan hatinya di surat pembaca detik com tentang pelayanan yang dia peroleh saat sakit dan dirawat di RS Omni namun malah terjerat gugatan perdata pencemaran nama baik dan tuntutan pidana dengan jeratan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik. Dalam proses sidang pidananya Prita sempat juga ditahan selama 21 hari. Yang terbayang, seorang ibu yang tidak maling, yang tidak menghilangkan nyawa orang lain, yang juga tidak berbuat kejahatan kemanusiaan terhadap siapapun dipaksa tinggal jauh dari anaknya yang masih menyusui..prihatin sekali..
Kalau situasi yang dialami Prita terjadi kepada kita, suami atau istri kita, atau keluarga kita, rasanya pasti sebel banget. Datang ke dokter, mengharapkan merasakan lebih baik dari penyakit yang diderita, justru semakin parah. Tidak mendapat penjelasan yang baik tentang kondisi kita.
Apa yang dilakukan Prita kemudian hanya curhat apa yang dialaminya, sebagai seorang konsumen berbagi kisahnya, berharap agar orang lain tidak mengalami hal yang sama. Selayaknya keluhan itu mendapatkan tanggapan sewajarnya. Masa iya harus diam saja? atau cukup mengelus dada dan mengatakan "yah udah nasib"? rasanya kita semua sepakat tidak mau kembali ke jaman dimana kita hanya bisa pasrah tanpa bisa menyuarakan apa yang kira rasakan.
Perkembangan terakhir Prita kalah pada sidang banding perdatanya dan diharuskan membayar ganti rugi kepada RS OMNI sebesar 204 juta rupiah. Adilkah bagi seorang Prita?
Ketidakadilan yang dialami Prita menginspirasi banyak orang, membukakan mata bahwa sudah saatnya keadilan itu diperjuangkan bersama, tidak sekedar diam melihat hal itu terjadi. Masyarakat melakukan hal yang paling mungkin untuk dilakukan, nyata, sederhana namun sarat makna, bersatu mengumpulkan koin untuk membantu Prita membayar apa yang tidak seharusnya bayar. Koin sebagai perlambang rakyat kecil, sebuah solidaritas untuk menyuarakan secara tegas keadilan.
Andai saja waktu itu RS OMNI lebih arif menerima dan menanggapi keluhan konsumen dengan baik dan mempergunakan hak jawabnya secara tidak lebay. Semua tentunya tidak akan berdampak seburuk ini, bagi Prita maupun bagi RS OMNI sendiri. Membaca berita hari ini tentang RS OMNI di sini, haruskah senang membacanya? dan mengatakan "Rasain...makan tuh arogansi" rasanya kok tidak begitu juga seharusnya, miris melihat kondisi yang terjadi di Indonesia.
Seharusnya tidak sampai begini jadinya...
0 Responses to Koin Untuk Prita