Halo Semarang

Posted by asti 15.6.12
Setelah sekian lama, kurang lebih 5 tahunan, nggak ke Semarang akhirnya dapet kesempatan lagi buat kesana. Meski buat kerja sih ya tapi alhamdulillah lumayan lah buat ngintip ngintip dikit perkembangan disana sekarang. Utamanya cencuuuu wisata kuliner, bubar bentar ya rencana diet ketat.

Soto bangkong
Soto ini bisa kita temui didekat perempatan jalan mataram, tepatnya disebelah kantor pos. Tadinya aku pikir porsinya akan mirip mirip sama porsi soto kudus, tapi ternyata ditempat ini ini disajikan dengan porsi sedikit lebih besar. Kuah soto bangkong disajikan bening dengan rasa segar, sedikit beda dengan soto madura atau lamongan yang punya kuah kunyit atau soto betawi dengan kuah santan/susu. Kita bisa nikmatin soto ini bersama dengan makanan pendamping berupa perkedel kentang, sate kerang, sate telur puyuh atau sate brutu.

Kalau boleh memilih, masih prefer soto lamongan atau soto madura yang rasanya cenderung lebih strong kali ya.

Pecel Mbok Sador


Makan malam di Semarang nggak akan diliputi kebingungan makan apa. Bertebaran tempat makan yang ruar biasa enak. Salah satunya adalah pecel mbok sador. Pecel ini bisa kita kunjungi di kawasan wisata kuliner simpang lima. Ketika datang kita bisa langsung menuju counter dan request sayuran apa aja yang kita mau, mau pilih kerupuk beras atau peyek serta mau pakai lauk apa. Lauk yang tersedia pun ruar biasa banyaknya. Pengen semua hehehe. Akhirnya pilihan jatuh ke paru bacem yang dipotong potong di atas pecel dan sate keong yang dicelup ke kuah pecel. Agak fear factor ya makan sate keong ini, tapi setelah dicoba tekstur kenyalnya mirip kerang hanya saja dari sisi rasa sate kerang tetap lebih unggul. Sate keong ini cenderung lebih plain rasanya.

Pecel mbok sador ini rasanya enak, lebih cenderung ke manis. Ya kalau nggak enak mungkin ga akan sampe panjang ya antreannya. Untung aja 2 mbok yang meracik cukup cekatan jadi nggak perlu antre lama nunggu giliran. Kalau masih belum kenyang bisa tuh nyusurin sepanjang trotoar simpang 5 banyak makanan dan tempatnya rapi. Beda banget sama 5 tahun yang lalu ya. Pedagang kaki 5 udah rapi diatur jadi keliahatan rapih dan bersih.

Bandeng Juana Elfina dan Loenpia Mbak Lien
Sepulang dari kantor, saatnya beli oleh oleh. Sama supir kantor diantar ke toko oleh oleh bandeng juwana elfina. Tokonya mak rameeee. Rata-rata pengunjung mesen berbagai jenis bandeng duri lunak, ada bandeng teriyaki, duri lunak dalam kemasan vacuum, bandeng asap, sarang burung, pepes dan otak otak. Selain itu ada juga counter wingko babat yang ga kalah rame dikerubutin pembeli. Untuk masing masing bandeng punya tingkat ketahanan yang berbeda-beda mulai dari yang tahan 24 jam sampai yang tahan sampai dengan 1 bulan.

Jajanan lainnya yang kita bisa temui disini adalah aneka keripik macem keripik usus, belut, kulit, enting-enting gepuk, jenang kudus dan moci. Kalaupun mesti beli oleh-oleh banyak, jangan khawatir, toko ini menyediakan jasa packing dan pengiriman paket oleh-oleh.

Selepas belanja oleh-oleh, didepan toko ini ada beberapa gerobak pedagang, salah satunya loenpia semarang Mbak Lien. Gerobaknya nggak terlalu besar, tadinya malah sempet khawatir apa iya ini loenpia yang beken itu. Tapi kata supir kantor dan beberapa artikel yang kita peroleh saat googling kilat bilang kalau mbak lien yang rasanya juara dan salah satu cabangnya ya yang ada didepan bandeng juwana. Harga sebiji loenpia ini Rp 10rb, agak pricey ya dibandingkan loenpia yang ada disepanjang trotoar jalan mataram. Tapi memang loenpia ini terlihat lebih gendut dan padat.


Menurut info ibu penjual-yang tampak merengut, agak galak dan tak bergairah saat jualan ini hihi- kalau untuk dibawa pulang sebaiknya dalam bentuk loenpia basah, nanti kalau mau makan bisa digoreng lagi. Kalau masuk ke lemari pendingin loenpia basah ini biaa bertahan sampai dengan 1 minggu. Loenpia dengan isi rebung ini disajikan dengan saus kanji, acar, cabe rawit dan daun bawang.

Bakso Pak Geger
Kalau menjelang sore pengen ngemil ngemil lucu, cencu bakso bisa jadi pilihan. Di jalan pamularsih semarang ada bakso Pak Geger yang lumayan tenar di Semarang. Semangkuk bakso ini ternyata cukup mengenyangkan ya, gimana enggak karena isinya cukup padat. Semangkok bakso komplit itu terdiri dari mie kuning, bihun, 5 bakso, 1 pangsit goreng dan yang istimewa potongan daging sapi, tulang dan jerohan. Di meja terhidang juga bakso tahu yang juga bisa digado saat nunggu baksonya tersaji atau ikut dicampur di mangkuk bakso. Kuah baksonya sendiri berasa banget kaldunya, sedep. Kalau nggak terlalu lapar mungkin bisa ya skip nggak pakai mie. Sambil kita makan, kita bisa nikmati alunan live music yang menbawakan lagu keroncong. Siapa saja bisa nyanyi, termasuk tukang parkir yang jaga diparkiran. Seru.

Bakmi Jowo Pak Doel Noemani
Malam terakhir di Semarang diputuskan untuk makan bakmi djowo yang direkomendasikan teman. Bakmi Jowo Pak Doel yang ada di jalan pahlawan. Warung ini persisnya ada diseberang mal paragon. Cukup ramai, terbukti kami harus share bangku dengan orang lain. Di warung ini kita bisa memesan bakmi goreng, bakmi godhog, bakmi nyemek, nasi goreng, nasi godhog, atau nasi ruwet. Aku pesan mi godhog dengan potongan rawit. Rasanya? sesuai dengan level keramaian di warung, di atas rata-rata. Khas bakmi jowo, ada suwiran ayam goreng kering dan kekian. Sedaaaap..





2 malam di Semarang rasanya belum cukup ya untuk icip icip makanan khas yang ada di Semarang. Apalagi semua dengan harga enteng di kantong. Semoga bisa kembali lagi dalam waktu dekat. Masih pengen cobain nasi goreng babat pak Karmin, tahu petis Prasojo yang waktu aku kesana ternyata tutup, tahu gimbal, seafood tanjung laut daaaan lain-lain.


0 Responses to Halo Semarang

Post a Comment

Tick.. Tack..

Daisypath Anniversary tickers Lilypie Kids Birthday tickers

Blap Blip Blup

Popular Posts